Dinamika Organisasi? Suka, Duka.

 Salam sukses dan sehat selalu rekan-rekan.

    Seperti biasa, kali ini aku bakal nulis hal yang tentunya "Based On Experience", apabila terdapat perbedaan asumsi atau pendapat, maka akan kembali lagi pada ideologi dan realita pengalaman masing-masing.

    So, pada kesempatan kali ini aku mau berbagi cerita tentang 3,5 tahun kebelakang, atau tepat nya ketika aku baru mengenal dunia perkuliahan dan memutuskan untuk bergelut di dunia organisasi. Mungkin bukan kali pertama aku bergabung di organisasi, namun bisa dibilang kali pertama aku bergabung di organisasi yang sangat kompleks baik dari segi sistem, kekeluargaan, maupun lainnya yang tentu saja banyak memberikan banyak pengalaman berarti untuk menunjang pendewasaan diri dan pemantapan karakter bagi setiap anggota nya yang mau maksimal belajar disini.

    Kisah ini dimulai berkisar pada bulan September, 2018. Aku sebagai mahasiswa rantau berfikir bagaimana agar dunia rantau tak semata-mata hanya belajar jauh dari rumah dan keluarga, namun bisa menemukan keluarga kedua sekaligus wadah untuk berkembang bersama. Aku mulai dilihatkan oleh beberapa perkenalan atau "Promosi" yang dilakukan berbagai organisasi, entah kenapa aku tertuju pada sebuah organisasi yang aku pribadi memandang banyak sekali senior yang aku rasa bisa aku jadikan panutan untuk berkembang. Kemudian aku dengan semangat yang juga sangat labil pada saat itu memaksakan diri keluar dari zona nyaman untuk mengikuti proses kaderisasi. Singkatnya aku lolos dan berhasil menjadi pengurus dalam sebuah organisasi yang pada saat itu berjumlah 107 pengurus, jumlah yang cukup banyak jika dilihat dari segi pemikiran dan ideologis, namun jumlah yang cukup jika dilihat dari segi program kerja yang dirancang bersama, yang tentunya dipimpin oleh seorang ketua.

    Jujur saja, saat menulis blog kali ini bahkan disaat perkenalan awal perasaanku sudah mulai terombang-ambing antara rindu, sedih, kesal, kecewa, dan bangga. Seakan dinamika dalam sebuah keluarga kedua ku ini membekas kuat dalam fikiran, entah aku yang terlalu lebay atau memang ini yang dirasakan banyak orang, namun yang jelas tujuan ku menulis blog kali ini murni karna aku ingin berbagi pengalaman dan bercerita pada dunia maya karna dunia nyata mungkin tak terlalu aku kenali untuk menjadi tempat curhat yang baik.

    Lanjut yaa wkwkwkw...

    Tahun pertama mungkin menjadi tahun yang paling membingungkan dengan kondisi aku yang baru beradaptasi dengan organisasi yang kompleks ini. belajar mengenai sistem, cara kerja, dan hal lainnya yang pastin sangat berbeda dengan apa yang aku rasakan sebelumnya, aku banyak belajar dari senior maupun rekan seperjuangan ku dengan melihat berbagai macam cara menyelesaikan masalah dan berbagai sudut pandang yang sangat majemuk. Di tahun ini aku diberi kesempatan menjadi koordinator kegiatan yang pada saat itu juga menjadi momen yang sangat mengharukan, dengan datangnya cobaan diluar ekspektasi yang tak dapat aku ceritakan, bahkan aku rasa, ini kendala  yang terburuk sepanjang sejarah agenda ini dilaksanakan, perasaan ingin mengakhiri kisah di organisasi ini mulai muncul, dinamika negatif ini seakan datang kuat memakasa ku kembali pada zona nyaman ku sebelumnya, namun ntah kenapa, apa yang dimaksud "Keluarga" datang lebih kuat, dorongan, saling support satu sama lain sangat terasa disaat masalah besar ini terjadi. akhirnya aku bisa kembali membangkitkan semangat, aku tak tau apa yang harus aku katakan, mungkin ucapan terimakasih tak cukup, tapi hingga saat ini aku masih sangat sayang kepada rekan-rekan saat itu. Hard to say, but "The Sunset is Beautiful, isn't it?". dan yaa, kendala ini menjadikan kami orang yang harus lebih siap dalam menyusun manajemen resiko. Thank's a lot.

    Lanjut yaaaaa....

    Tak terasa, tahun pertama berjalan begitu cepat, kami dipaksa oleh waktu untuk menjadi pengurus tahun kedua yang harus memberikan contoh yang baik pada adik-adik kami. Pada tahun ini pula, banyak senior yang aku pandang dapat aku jadikan panutan mulai lengser dari pengurus karna terhalang aturan dengan batasan semester dan mereka harus fokus pada persiapan semester akhir kuliah, sukses dan sehat selalu panutan.

    Tahun kedua ini, selain sudah menjadi pengurus tahun kedua, aku juga diberikan tugas yang lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, mungkin titik yang paling sulit aku hadapi ada pada tahun kedua ini. Aku katakan sulit karna aku sadar disaat aku berasda di posisi ini aku memiliki kedewasaan diri yang masih sangat kurang. Dibalik rasa syukur karna aku mendapat pembelajaran lebih banyak, rasa bersalah juga sering dikenang pada masa itu dimana aku yang keras kepala cukup kurang dewasa untuk melawan keras kepala ku sendiri, hambatan pandemi di awal masa berjalannya kepengurusan juga membuat kami yang belum terlalu siap dengan kedaan baru ini cukup terhambat untuk bergerak, namun tak dipungkiri dengan tim yang juga sudah dibekali pengalaman oleh tahun sebelumnya, masa kepengurusan ini juga terlewati dengan cara tersendiri, tak banyak yang dapat aku ceritakan, mungkin terkubur oleh rasa malu akan kedewasaan yang kurang baik pada masa itu, lagi dan lagi hanya terimakasih dan maaf sebesar-besarnya yang dapat aku katakan. 

    Tahun ketiga, rasanya menjadi tahun yang berbanding terbalik dengan semangat labilku dengan saat pertama ku mencoba bergabung dengan keluarga kedua ku ini. selain ini menjadi tahun terakhirku, aku juga diamanahkan memimpin organisasi yang besar secara kompleksitas sistem ini. Pendewasaan diri yang juga pastinya kurang matang menjadi kendala tersendiri bagiku. yang terbesit dalam fikiran ku hanyalah "Aku mungkin tak bisa menjadi pemimpin yang terbaik, namun bukan berarti aku tak bisa mencoba lebih baik dalam memimpin". beberapa perubahan dan terobosan dari tim di tahun ini menjadi bekal yang banyak sebelum aku meninggalkan tempat ini. pada tahun ini juga aku terus mencoba untuk mendewasakan diri dari segi pemikiran dan karakter diri yang pastinya juga aku pelajari dari tahun pertama ku. tak banyak juga yang bisa aku ceritakan, karna kisah ini mungkin lebih pantas dinilai oleh rekan yang aku pimpin pada saat itu. namun satu hal yang aku tau, tak mudah memimpin organisasi ini, apalagi apa yang dilakukan oleh pendahulu ku.

    Kembali ke judul ya wkwkw...

    Dari kisah 3 tahun ku mungkin beberapa hal yang dapat aku simpulkan adalah aku memiliki rasa bangga yang besar bisa bergabung dan belajar dalam wadah yang luar biasa ini. banyak sekali pembelajaran dan pendewasaan yang aku dapat disini. banyak sekali relasi yang aku dapatkan, banyak kesempatan yang aku dapatkan untuk mengembangkan diri. Namun, satu hal yang harus kita ketahui adalah organisasi itu layaknya sebuah sekolah, tempat dimana kita belajar dan tak semua bisa dapat hasil yang maksimal, tergantung dari seberapa dalam kita memahami tempat berkembang itu sendiri dan memaksimalkan kesempatan yang ada. Beberapa hal yang sulit untuk dihadapi seperti perang fikiran, perang ideologi, perdebatan yang akhirnya bahkan membentuk pertanyaan baru "Ideologis atau realistis", bahkan bukan tak mungkin tempat yang awalnya aku fikir menjadi tempat mencari pengalaman dan teman, jadi tempat dimana aku mendapatkan orang-orang baru yang tak respect padaku karna teori pengambilan keputusan dan tindakan yang hanya bisa pada batas "mengambil keputusan dan melakukan tindakan yang minim resiko" bukan "tanpa resiko". di cap sebagai inisiator, penggerak, atau bahkan menjadi public enemy seakan menjadi bagian wajib dalam dinamika organisasi. karna semakin besar hal yang dilakukan semakin banyak pula cobaan yang dihadapi, sebesar apapun manajemen resiko yang disiapkan, akan selalu ada celah untuk ketidaksempurnaan. sampai pada akhir penulisan ini aku hanya berharap apa yang sudah kami lakukan dapat menjadi pembelajaran tersendiri bagi kami tanpa kenangan pahit yang besar yang harus diterima.

    Sekarang, masa suka duka itu mungkin sebagian besar sudah dilewati, dan kembali lagi, waktu akan terus memaksa kita berlari meninggalkan zona nyaman, dan aku harus segera bangkit dari duka yang diapatkan untuk bahan evaluasi diri, berbekal suka dari dinamika yang telah dilalui. Akhir kata selalu, Terimakasih  banyak keluarga Hijau ku HMJ Akuntansi Polnep, Maaf atas kesalahan yang disengaja maupun tidak. terus berkembang dan lahirkan generasi emas, kalian semua luar biasa. :)








    

Komentar

Unknown mengatakan…
👏👏👏👏
Anonim mengatakan…
so proud✨
Anonim mengatakan…
Sekali lagi terima kasih mantan kahima ku :)
Tetap semangat menjalani hari hari mu ✨🌝
haritsmen mengatakan…
makasiiii rekan rekan ✨
Anonim mengatakan…
I'am proud of you my friend, selama 3 periode sudah sama sama kita lewatimanis,asam,asin,bahkan pahitnya keluarga hijau kita ini juga sudah cukup puas kita rasakan tpi satu hal yg aku bangga,kau ndk.pernah lupa sama kawan kawan seperjuangan kau
Anonim mengatakan…
Semoge sukses kedepannye